Manajemen Strategi
Fungsi perencanaan (planning) dalam manajemen (Plan-Do-Check-Action /P-D-C-A), merupakan aspek awal dalam proses berjalannya manajemen .
Sedangkan perencanaan sendiri sering dibagi menjadi dua, ditinjau dari
segi waktu dan sifatnya. Yakni perencanaan yang bersifat strategis dan
perencanaan yang bersifat operasional. Perencanaan yang bersifat
strategis atau sering disebut dengan strategi, adalah perencanaan untuk
jangka panjang. Dan operasional lebih bersifat teknis. Strategi juga
terkadang hampir mirip artinya dengan taktik.
Tetapi secara makna
istilah kata bisa bermakna berbeda. Analoginya seperti permainan
sepakbola. Strategi posisi seperti 4-4-1-2 berbeda dengan taktik setiap
pemain untuk menghadang pemain satu per satu (one to one). Nah,
definisi strategi sendiri juga bisa diartikan bermacam-macam. Tetapi
jika dalam sudut pandang organisasi sebuah perusahaan, maka secara umum
istilah strategi dapat bermakna sebagai langkah-langkah untuk
melaksanakan dan mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam cakupan yang lebih
luas adalah untuk menggapai visi dan misi. Salah satu buku yang cukup
banyak membahas mengenai strategi adalah karangan Dewit & Meyer yang
berjudul ”Strategy Synthesis”. Jadi, manajemen strategi adalah ilmu
pengelolaan dari strategi-strategi yang telah dirancang. Sehingga tepat
sesuai sasaran.
Pengelolaan dan pembuatan strategi dalam sebuah
organisasi perusahaan berbeda-beda. Karena setiap organisasi perusahaan
adalah unik dengan beberapa variabel terkait yakni jenis perusahaan,
metode pembuatan strategi dan faktor eksternal lain. Jadi yang
terpenting untuk selalu diperhatikan adalah agar pembuatan strategi itu
tetap berpatokan pada visi utama yang diinginkan.
Salah satu
hal yang harus dipahami di awal yakni mengenai cara memandang organisasi
perusahaan. Organisasi tentunya mempunyai visi. Yakni cita-cita
tertinggi. Tidak semua perusahaan raksasa yang telah berkembang pesat,
mempunyai visi yang tegas dan mantap di awal proses berdirinya
perusahaan. Tetapi juga tidak ada salahnya memantapkan di awal. Sebab
seiring terus tumbuhnya perusahaan, akan ada momentum atau milestone untuk
mengubah atau memantapkan visi tersebut. Bisa karena sebuah ideologi
atau bahkan bersifat finansial/komersial. Setelah memahami visi,
selanjutnya adalah memahami mengenai lingkungan bisnis. Baik internal
maupun eksternal. Lingkungan artinya organisasi perusahaan itu sendiri.
Sedangkan lingkungan bisnis eksternal atau makro terbagi menjadi dua
bagian. Yakni yang bersifat makro seperti unsur terkait dengan politik,
ekonomi, budaya dan sebagainya. Sedangkan yang satunya adalah lingkungan
industri sejenis atau pasar.
Untuk membuat strategi yang baik harus
memahami unsur-unsur tersebut dengan baik. Karena juga ada analisis
sensitivitas yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi perubahan yang
ada. Dan mengenai proses manajemen, ada satu hal yang menarik dan
sekiranya perlu mendapat perhatian dan pemahaman. Yakni bahwa interaksi
yang terjadi di organisasi perusahaan melibatkan hubungan antar manusia.
Antara karyawan tingkat atas, menengah dan bawah. Di dalamnya ada unsur
emosi, naluri dan harga diri. Sehingga pantaslah kalau jargon ”working
together with people”selalu dijunjung tinggi dalam proses manajemen.
Lingkungan tidak selalu tetap. Ada
kalanya berubah. Sehingga perlu solusi adaptasi untuk menghadapinya. Ada
beberapa tips yang bisa dilakukan, yakni pelajari masa lalu, belajar
dari industri lain dan sebuah perusahaan raksasa dalam industri sejenis,
serta pelajari apa yang bisa menghancurkan perusahaan di masa
mendatang. Secara umum tanggapan sebuah perusahaan terhadap lingkungan
yakni; perusahaan kecil menciptakan pasar dan perusahaan besar
mengembangkan pasar. Dan yang perlu diperhatikan juga yakni lingkungan
bisnis itu bisa diprediksi/peramalan, tetapi juga bisa dibuat rekayasa.
Bisa dengan proses edukasi.
Berikut adalah beberapa tool untuk
membuat strategi. Strategi bisa dibuat kapan saja sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Di awal berdirinya perusahaan tentu perlu
direncanakan. Dan juga yang bersifat periodik. Serta untuk menghadapi
perubahan lingkungan seperti yang telah disebutkan di paragraf
sebelumnya. Tool atau alat bantu tersebut adalah :
-
SWOT – 4K (oleh Kenneth Andrew)
-
SWOT – 8K
-
SWOT – 24K
- Matriks BCG (Boston Consulting Group), oleh Bruce Anderson
- Matriks GE-McKinsey
- Matriks ADL
- Matriks Keunggulan Korporat
- Skenario (scenario is think unthinkable)
- Business Dynamics